JAKARTA – Reformasi Birokrasi di setiap
instansi pemerintah harus dilaksanakan secara komprehensif dan maksimal.
Kementerian Agama sebagai instansi pemerintah pusat dengan jumlah pegawai
negeri sipil terbesar di Indonesia, yaitu sebanyak 235.918 orang atau sebesar
5,27 % dari 4,5 juta ASN harus mereformasi birokrasi organisasi serta sistem
kinerjanya untuk menciptakan tata kelola pemerintah yang akuntabel.
“Setiap individu ASN harus bisa diukur kinerjanya, perencanaan
dan anggaran Kemeterian Agama harus memberikan manfaat bagi masyarakat,
akuntabilitas kerja harus transparan, efektif, serta efisien. Dengan demikian
reformasi birokrasi dapat tercapai secara maksimal,” ujar Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Asman Abnur saat memberikan
pengarahan pada Rapat Koordinasi Reformasi Birokrasi Kementerian Agama Tahun
2017 di Holten Sultan, Jakarta (11/4).
Terlebih lagi dengan jumlah ASN Kemenag sebagai jumlah pegawai
terbanyak dari seluruh instansi pemerintah pusat, lanjut Menteri Asman, maka
harus bisa membuat perubahan signifikan dalam tata kelola pemerintahan serta
akuntabilitas kinerja agar bisa memberikan hasil nyata bagi negara dan
masyarakat.
Lebih lanjut lagi, Menteri Asman juga mengapresiasi Kemenag yang
pada tahun 2016 berhasil meraih predikat B (69.14) dalam evaluasi Sistem
Akuntabilitas Kineja Instansi Pemerintah (SAKIP). “Ini merupakan langkah nyata
yang berhasil dicapai Kemenag dalam akselerasi reformasi birokrasi dan
peningkatan akuntabilitas kinerjanya,” ungkap MenPANRB.
MenPANRB juga memotivasi para ASN di lingkungan Kemenag untuk
menciptakan inovasi dalam pelayanan publik guna memudahkan masyarakat mengakses
dan menggunakan layanan Kemenag , seperti dalam pendaftaran haji, pengurusan
perizinan, ataupun kegiatan-kegiatan keagamaan. Sehingga masayarakat dapat
merasakan betul reformasi birokrasi di dalam tubuh Kemenag.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang turut hadir sebagai
narasumber pada rakor ini menyebutkan bahwa untuk melaksanakan reformasi
birokrasi secara nyata, Kemenag harus jelas dalam capaian target yang
ingin diraih. Ia menyatakan dalam melaksanakan reformasi birokrasi, diperlukan
poin-poin lesson learned untuk memastikan perubahan tersebut berjalan sesuai
target, antara lain komitmen seluruh ASN, dedicated team untuk organize
perubahan tersebut, quick wins agar perubahan tidak abstrak, pelibatan seluruh
stakeholder, outcomes yang jelas, budaya, serta konsistensi untuk melakukan
perubahan yang baik.
“Poin-poin dalam lesson learned tersebut merupakan kunci utama
dalam keberhasilan reformasi birokrasi dalam instansi pemerintah. Diharapkan
Kemenag dapat segera mencapai target reformasi birokrasi demi meeujudkan
Indonesia yang makmur dan sejahtera,” ujar Menkeu.
Dalam kesempatan ini, Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin
menyampaikan bahwa rakor ini dilaksanakan dalam rangka mengakselerasi reformasi
birokrasi di lingkungan Kementerian Agama. Ia menyatakan bahwa dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara, agama menjadi bagian yang sangat penting dalam
menjalankan roda pemerintahan.
“Tuhan sudah memberikan amanah kepada kita sebagai ASN di
Kemterian Agama, hal ini harus disyukuri dengan memberikan kinerja yang
terbaik bagi masyarakat, bangsa, dan negara,” ujar Menteri Lukman.
Menteri Agama menyerukan, para ASN Kemenag harus memiliki
integritas, inovasi, profesionalitas, memberikan kerja keras serta
keteladanan. “Dengan 235 ribu PNS Kemenag yang tersebar di 4556 satker di
seluruh Indonesia, Kemenag adalah instansi dengan satker terbanyak di
Indonesia, sehingga memiliki rentang kendali yang luas. Untuk itu harus bisa
menjadi teladan bagi instansi pemerintah lainnya,” ujar Menteri Lukman.
Dengan capaian nilai akuntabilitas 69.14 atau predikat B Tahun
2016, Menteri Agama minta hal ini menjadi inspirasi serta dan memacu
seluruh ASN di lingkungan Kemenag untuk memberikan yang terbaik bagi
negara.
Menteri Lukman juga berpesan agar para ASN lingkungan Kemenag
meninggalkan kebiasaan kerja yang buruk dan memberikan performa kerja yang
terbaik untuk mewujudkan reformasi birokrasi yang nyata. “Para ASN Kemenag
harus memberikan manfaat dan membawa kemaslahatan bagi umat,” ujar Menag.
Hadir dalam kegiatan
ini Sekjen Kemenag Nur Syam, Sekjen Kementerian Keuangan Hadiyanto, Dirjen Pendidikan Islam, Staf Ahli Menteri Bidang Pemerintah
dan Otonomi Daerah Shadiq Pasadigoe, Staf Khusus Menteri Bidang Politik
Noviantika Nasution, Staf Khusus Menteri Bidang Komunikasi Indra Gobel, para Rektor
UIN/IAIN, para ketua Sekolah Tinggi Keagamaan Negeri, Kepala Kanwil Kemenag
seluruh Indonesia, para eselon III yang membidangi urusan Ortala dan
Kepegawaian serta unit kerja kantor pusat.